Mujahadah Kubro
Mujahadah Kubro di Ponpes Kedunglo Almunadhdhoroh Kediri.
Dihadiri 150 Ribu Pengamal Sholawat Wahidiyah
KHIDMAT: Peserta mujahada kubro Wahidiyah sedang memanjatkan doa.
BERITA TERKAIT
Minggu (16/4) menjadi puncak Mujahadad Kubro. Mujahadah Kubro Wahidiyah adalah Mujahadah Wahidiyah yang dilaksanakan secara berjamaah oleh seluruh pengamal Wahidiyah dengan serempak pada setiap bulan Muharrom dan bulan Rojab.
Mujahadah Kubro digelar dalam rangka memperingati HUT sholawat wahidiyah dan haul Mbah KH. Mohammad Ma’roef RA. Puncak Mujahadah Kubro digelar di Arena Mujahadah Kubro, Pondok Pesantren Kedunglo Kediri.
Waktu pelaksanaan Mujahadah Kubro Wahidiyah digelar selama 4 hari 4 malam. Dimulai pada hari Kamis malam Jumat (20/10) sampai dengan tanggal (23/10) atau pada 19 sampai dengan 22 muharrom dan berakhir pada minggu malam.
Tercatat pada pelaksanaan Mujahadah Kubro gelombang terakhir, sekitar 150 ribu pengamal sholawat wahidiyah berumpul di Pondok Pesantren Kedunglo. Mereka dengan khidmat dan khusyuk mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Bukan hanya pengamal Sholawat Wahidiyah dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, dan Macau juga hadir malam itu.
Pada puncak Mujahadah Kubro juga dihadiri oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Wakil Bupati Trenggalek Mohammad Nur Arifin.
Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latief Madjid. RA sebagai Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, memberikan fatwa, amanat, serta doa bagi seluruh pengamal Sholawat Wahidiyah. Dalam amanahnya Kanjeng Romo menyampaikan beberapa hal terutama mengenai Faidah mengamalkan sholawat wahidiyah. “Kita harus senantiasa mengamalkan sholawat wahidiyah karena sebagai umat, selayaknya selalu mendekatkan diri kepada Allah, dan dengan bersholawat mampu menjernihkan hati,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A mengapresiasi diadakannya Mujahadah Kubro Wahidiyah ini. Ia mengatakan bahwa kontribusi Wahidiyah kepada masyarakat luar biasa. Pasalnya, tanpa diundang, pengamal Sholawat Wahidiyah dari berbagai penjuru mau datang. “Saya optimis dengan bersholawat, khususnya sholawat wahidiyah, keamanan bangsa Indonesia mampu kita jaga bersama,” ujarnya. (ik7/tyo/die)
Komentar
Posting Komentar