Text Syarhil Quran
“Revolusi Mental dalam Perspektif Al-Qur’an”
Hadirin Sebangsa dan se Tanah air yang kami banggakan………
Masih ingatkah kita, bagaimana keadaan bangsa arab pada zaman Jahiliyah, dimana terbelakangnya mental, ahklaq dan nilai manusiawi seolah-olah sirna… kemungkaraan merajalela, penindasaan dimana-mana, bahkan pembunuhan sudah menjadi hal yang biasa. Begitu jahiliyahnya umat pada zaman  tersebut. Lalu munculah sang Revolusioner, pembawa peradaban umat manusia, Seseorang yang paling berpengaruh didunia tak lain  Rosulullah Saw,
 kondisi bangsa arab dikenal dengan sebutan Zaman jahiliyah, berubah drastis menjadi umat paling mulia, paling diteladani disetiap zaman, menjadi idola disetiap kalangan karena meniru tauladan beliau Rosulullah yang uswatun hasannah.
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظيم
“Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung”
Hadirin….. kita lihat generasi milenial sebagai generasi bangsa  ini, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa di tahun 2018 dari 87 juta anak di Indonesia 5,9 juta diantaranya menjadi pecandu narkoba. Sedangkan menurut Badan Narkotika Nasional BNN pengguna Narkotika sepanjang tahun 2018 lebih dari 50% penggunanya adalah dari kalangan milenial.
Hadirin,.. yang demikianlah  yang akan menghancurkan sebuah bangsa, yang membuat ahklaq moral merosot,  ingatkah kita hadirin….
Bukankah rusaknya ahklaq akan menjadi sumber mala petaka
Bukankah rusaknya ahklaq akan menghancurkan bangsa
Bukankah rusaknya ahklaq akan membuat geram alam semesta
Bukankah rusaknya ahklaq akan menimbulkan sebuah bencana
Bahkan.. rusaknya ahklaq akan melululantahkan manusia…
Betul hadirin…..
Sebagai jawabannya pada kesempatan kali ini dengan syrahan Al-Qur’an dengan tema “Revolusi Mental dalam Perspektif Al-Qur’an” dengan rujukan firman Allah dalam Surah Al anfal ayat 53 berikut ini:
ذٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿الأنفال:٥٣﴾
“Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat, yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Hadirin Rohimakumullah….
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu kaum,
قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ    hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri..
Saudaraku… perubahan dalam diri seseorang untuk memperbaiki mental yang diridhoi Allah. tentunya, harus seseorang itu sendiri memiliki niatan dan kesadaran untuk berubah. Seperti kata-kata nabi Musa as ketika berdakwah kepada Raja Firaun,
فَقُلۡ هَلۡ لَّكَ اِلٰٓى اَنۡ تَزَكّٰى
“Hat I may direct you to your Lord and then you hold Him8 (in awe)?' ”
“Dan katakanlah (kepada Fir’aun), “adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)?“ (Qs. An-Nazi’at:18)
Nabi musa menawarkan kepada firaun untuk berubah dan mensucikan diri. Karena sebesar apapun usaha musa tidak akan merubah fir’aun jika tidak ada keinginan keinginan dari dirinya.
Imam Ja’far As-Shodiq, guru dari Imam Madzab Maliki dan Hanafi pernah berkata “Tubuh ses eorang tidak akan lemah jika ia memiliki niat yang kuat”
Hadirin… jika kita mendambakan perubahan mulailah dari dalam diri kita masing-masing. Karena sudah sunnatullah bahwa Allah tidak akan merubah apapun selama tidak ada perubahan dalam diri kita.
Tentunya dalam revolusi mental untuk menuju umat rahmatalalilalamin sudah tentu harus berpegang teguh pada Al-Qur’an, sesuai dalam kalammullah surah Al Hadiid ayat 29 berikut ini:
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.”(Al-Hadid(57):9)
Menurut Syekh Al-Ghozali menjelaskan bahwa untuk mencapai ahklaq yang baik ada 3 cara:
1.      Ahklak merupakan anugerah dan rahmat Allah yang diberikan kepadanya sejak ia lahir.
2.      Mujahadah, selalu berusaha keras untuk mengubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan.
3.      Riyadloh adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada Allah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Filsafat Umum (Dimensi Ilmu)

Mujahadah Kubro

Cara Berfikir Kritis